A ksara ini masih sarat akan pilu
A wal sejarah menguntai
perjumpaan
F lamboyan layu mengering dibenci
waktu
Lalulah membeku sudah nalar
menafsir
Silam massa...
Ketika bohlam berkelip di tengah
temaram
Pijakan bertalu di bawah rimbun
paru alam
Menyemat impresi meronta nurani
terjemah laku
Membanting jejak mendekat di
peraduan
Kau ucap lelaguan nama disaksi
rembulan emas
Mendulang cakap hingga lekuk
terbenam menerbit sudah
Sesaat peri itu hadir membawa
busur nan panah
Membidik lesat menancap tepat di
dalam rongga
Namun, mentari itu kini terbangun
dari lelap
Tertegunku saat jemarimu melambai
gemulai
Beranjak dari bangku tua yang
kian lembab di tampar hujan
Tinggalkan wacana semalam
Begitu sakral nalar ini
mendeskripsi
Kisah semalam dalam lembar
jalanan
Pekikkan sebait rindu yang
tertera di kalbu
Rindukan ceritamu dari sebrang...
#Pa. RAFD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar