Alifku, Alifku, kekasihku..
Kamu memasuki hidupku, aku memasuki hidupmu
Dengan jiwa yang putus asa serta anggan yang mulai
sempoyong, aku taklukkan kamu
Aku bernyanyi di kamar..
Dan ku jumpai tembok merinding bergetaran
Poster-poster dan kalender turun ke ranjang
Kipas angin kalangkabut ketakutan
Kincirnya lepas hingga terbang memecah kaca jendela
Ku jumpai gagak
tengah bersedih di kursi teras
Parunya merengut karena ia tak bisa berkaca dan berdandan,
menyisir jambul ubannya, untuk pergi ke rumah janda idamannya
Ku serukan namanya di saat semut mendaki ke pundak
Ia mendaki terus mendaki serta mengajak kawanannya
Kulitku mulai geli diinjak puluhan kaki-kaki mungilnya
Kaki-kaki dengan garis tapak perjalanan panjang
Alifku, Alifku, Kekasihku..
Ku serukan kamu, aku mencintaimu..
Ketika sebuah hasrat telah sarat dan difaktakan
Nafasku beringas menempuh perjuangan
Telah ku lewati padang ilalang yang kering, kerontang, dan
gersang
Telah ku lewati gemuruh ombak di pantai Sanur
Telah ku lewati berabad-abad tahun di bumi
Telah ku lewati zaman purba hingga zaman para leluhur
Telah ku lewati jenggongan anjing pelacak
Tak sia-sia..
Kamu telah mendekat dalam kehinaan hidupku