Selasa, 15 April 2014

Bait 2 (Sajak Jatuh Cinta)


Di bawah pohon pinus yang rentah
Ku jumpai cemara memelas menatap rotannya
Jiwa yang mulai lemah, keriput, dan gugur bau tanah
Kemarin lusa tersantap oleh rayap betina
Aku bersandar di bahu tuanya..
Ku dekap ia dan ku cium tengik aromanya

Ku rakit sajak ini ketika kamboja turun di daun mangga
Melayang-layang dan menggelepar lantas tergolek karena bayu yang durhaka
Sang bayu mengamuk karena sesak dadanya
Belibis putih tawanannya tak kan lagi gadis baginya
Percik-percik air pancuran semburat menyentuh lembar karangan
Melunturlah tintanya, mengelirlah hitam di atas judulnya
Cipratannya angkuh bagaikan tumpahan kopi tubruk di majalah

Teruntuk A.A.F
Engkau mengundangku mencium lembab udara nafasmu
Nafasmu yang sekarat seakan mengusik gosipan berudu
Ketika engkau berlari di kaki bumi, bulu matamu jatuh dan kabur
Melayang-layang dan terbawa oleh arus pipa pinggir kali

Kau tahu siapa aku..
Tapi kau tak tahu siapa namaku..
Tiada mengenal dan saling berkenalan

Kau adalah merpati putih tawananku..
Merpati dengan seribu bulu-bulu ghaib
Telah ditegakkan sayap-sayap yang tegas mengitari kepulan awan
Berkelana hingga kepelosok bumi sebrang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar