Minggu, 23 Desember 2012

DARA

Lantunkan senandungmu di tengah benak ia berjalan

Melangkah sejauh mungkin ia berlari

Mengejar senja petang menggelap



Ia tersipu diterpa lirih gemercik hujan

Dingin mengais disekujur temaram dalam malamnya

Terbuai dalam pahitnya asmara

Rapuh menerjang, pucat menyapanya



Untukmu, pujaan hatinya...

Bukalah nurani tampunglah ia kembali

Ke dalam hatimu diantara kidung rasamu

Sebisa hati berpegang ketulusan



Dara..

Secantik nama selugu kepolosannya

Sepercik hujan basahinya berselang

Samarkan tangis tersirat hujatan gemercik

Mengalir lirih linari kedua pipi



Untukmu, belahan jiwanya...

Mampukah engkau membendung belas

Selipkan nurani menyentuh kalbu

Berbisik telinga mendengar suara kecewanya

Sanggupkah engkau butakan senyum manisnya ?

Terluka merana oleh sayat asmaramu

Menyeruak tangis dalam batinnya



Termenung ia dalam dingin purnama

Terselip luka memapar senyuman

Terucap kata yang enggan rawan untuknya

Untuknya sang gadis belia kaum hawa

Pertama dan terakhir rasakan gejolak asmara

Diawal dan diakhir bait tersipu disayat cinta



#Pa. RAFD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar