Minggu, 23 Desember 2012

Dear Diary (Usailah terangku)

Tersirat usang penuh debu nan kusam
Tak kulihat merah merekah dipaparan senja
Legam..
Semburat usang jadikan temaram
Citrakan gumpalan kertas yang tak ternilai

Angin semilir menyapa menyejukkan
Tiupkan paparan, usang menerbang
Kubuka papar merahnya perlahan
Kujelajah jemari menggores lembar
Ku pandang semua sudut kenangnya
Kurasakan dawai lampau masih terasa

Diary...
Kutanya engkau diam membisu
Kusobek raga, rapuh menerjangmu
Seberapa lama aku meninggalkanmu ?
Berapa banyak waktu terhitung abaikanmu ?

Tak lagi kupegang pena isikanmu
Tak lagi kuukir kisah curahkanmu

Diary...
Andaikata kau berkata
Andaikata kau tanya alasan
Inilah jawabanku..
Inilah akhir kisah dua anak manusia
Tertera jelas di akhir lembarmu
Jelasku sudah, pahamlah tanyamu

Usai sudah silam kenangan
Kututup memori akhiri cerita
Mengalirlah..
Hanyutlah engkau dalam derasnya
Biarkan ragamu rapuh ditelan usia

Usai sudah cerita..
Sad ending tlah mengakhiri..
Untukmu diary-ku..
Inilah ragamu telah sempurna terukir
Dengan sekata tanya, jelasku terlaksana


#Pa. RAFD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar