Minggu, 23 Desember 2012

Usah kau sapa temaram (Untukmu sahabatku)

Langit keruh menggelayuti jagad
Temaram mengusik, angin menerjang
Puluhan bakau menari meliuk
Sandarkan risau dalam hempasnya

Terlihat insan terasing di tengah pasang
Bersandar pilu pada ombak
Terurai rambut terjamah semilir
Kebisuan nampak di tengah bayang
Tajamkan potret merenung nyawa
Terbesit satu pinta mengarah sungkawa

Ku tanya kau Mawar
Akankah kau lampiaskan pada ombak pasang ?
Ataukah pasrahmu isyaratkan semilir merenggut nyawa ?
Layangkan raga menerjang pasang
Mengungkap merana dihujung derita

Oh Mawar...
Semerbak nama laksana puspa nan harum
Ceriaku sirna bila kau merana
Terbuai aku bila kau menepi pupus

Sahabatku, Mawarku....
Tanyaku terjawab walau tak lukis kau risau
Kau layu,
Kau meronta arungi nestapa
Meratap nurani tertegun mengais

Mawar oh Mawar...
Terjangkan ke timur, mentari pagi menyinar
Tengoklah sisi, aku di sini
Usah kau siksa lara ratapi senyawa
Usah kau rasa pagi enggan sinarimu

Usahlah kau sapa temaram
Biarlah mendung menggelap kelam
Biarlah lara memburam kelabu
Yakinlah mentari siang menerjang
Sinarimu,ceriakanmu


# Pa. RAFD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar